Jakarta to Yogyakarta by Train : & The Story of Rice
ajourneybespoke
In todays post I take you on a journey of discovering how rice is grown and harvested in Central Java; with my best attempts to take photos from the window of my train to Yogyakarta, and the help of eight knowledgable Indonesians who captioned all of the photos 'About Rice' and the important features of 'Gambir Station' where my train departed from.
As this is my last personal 'a journey bespoke' post I wanted to share it with you in English and Bahasa Indonesia - the language of my adopted country, and as a tribute to this beautiful land, her people and its rich and vibrant culture.
Liz
Let the Journey Begin ...
After the first 30 minutes of the train trip, the city of Jakarta was no where in sight and the story of rice production in Central Java unfolded before my eyes ...
Along the way I passed lush rice and corn fields, villages with mountains and volcanos rising up in the distance. I marvelled at the terraced hills, the many shades of green and the back breaking work of the rice farmers.
With a population of more than 140 million, the fertile island of Java is the most densely populated island on earth and its extensive railway system is the perfect way to soak up the scenery and savour the beauty of Indonesia.
Java is the main rice producing island, in particular, Central Java. Central Java is surrounded by volcanic mountains and abundant water sources, which makes it a fertile agriculture land particularly for Indonesia’s staple food … rice. Indonesia is the world’s third largest rice grower.
Pada postingan hari ini, saya ajak Anda mengikuti perjalanan saya menemukan bagaimana padi ditanam dan dipanen di Jawa Tengah, melalui foto-foto yang saya tampilkan lewat jendela kereta-api selama perjalanan saya ke Yogyakarta dan dibantu oleh delapan orang Indonesia yang cukup berpengetahuan menjelaskan foto-foto "Tentang Padi" dan beberapa ciri khas penting dari "Stasiun Gambir" tempat kereta saya berangkat.
Karena ini adalah pos terakhir saya pada 'a journey bespoke', saya ingin berbagi cerita ini dengan Anda dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia - bahasa dari negara yang saya adopsi dan sebagai persembahan saya kepada negara yang indah ini, orang-orangnya dan budayanya yang kaya dan bersemangat tinggi.
Liz
Perjalanan Dimulai ...
Sepanjang perjalanan, saya melewati kebun-kebun jagung dan persawahan yang subur, desa-desa dengan gunung-gunungnya dan gunung-gunung berapinya silih berganti bermunculan dari kejauhan. Saya mengagumi keindahan dari bukit-bukit yang terlihat seperti bertingkat-tingkat, pepohonan yang memberi nuansa kehijauan dari kejauhandan para petani yang bekerja keras di sawah. Semua ini sangatlah luar biasa bagi saya.
Sesudah perjalanan berlalu selama 30 menit, kota Jakarta sudah tidak terlihat lagi dan cerita tentang produksi padi di Jawa Tengah terbuka di depan mata saya ...
Dengan jumlah penduduknya yang lebih dari 140 juta orang, Pulau Jawa yang subur merupakan pulau yang terpadat penduduknya di atas bumi dan sistem rel kerata apinya yang sangat panjang menjadi hal sempurna bagi saya untuk menyerap pemandangan dan menikmati keindahan Indonesia.
Jawa, pada umumnya, adalah pulau yang menghasilkan padi paling utama, khususnya di Jawa Tengah. Jawa Tengah, yang dikelilingi gunung berapi dan sumber air yang melimpah, menjadi tanah agrikultur yang subur untuk makanan pokoknya yaitu beras. Indonesia adalah penghasil beras ketiga terbesar dunia.
Gambir Station
Stasiun Gambir
(Click here for everything you need to know about how to catch a train from Jakarta to Yogyakarta)
The story of rice unfolds
Cerita tentang padipun terbentang
Words and story contribution ... Kontribusi Kata-kata dan cerita :
I feel humbled to share this story and acknowledge the team of people who shared their knowledge and skills here. They are the words of:
Pak Faiz, Pak Maryo, Pak Iwan, Ibu Mina, Pak Zainuri, Pak Heri, Pak Wahyudin, Pak Heruki
Dengan penuh kerendahan hati, saya membagikan cerita ini dan dengan senang hati mengakui bahwa ada beberapa orang yang terlibat di dalamnya berbagi pengetahuan dan kemampuan mereka di sini. Kata-kata ini adalah berasal dari:
Pak Faiz, Pak Maryo, Pak Iwan, Ibu Mina, Pak Zainuri, Pak Heri, Pak Wahyudin, Pak Heruki